Kamis, 31 Oktober 2024

Teknososiopreneurship Inovasi Teknologi untuk Menciptakan Dampak Sosial yang Berkelanjutan

 

Teknososiopreneurship

Inovasi Teknologi untuk Menciptakan Dampak Sosial yang Berkelanjutan




Saya rasa di era digital ini hidup kita telah dipermudah dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi. Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dari smartphone hingga kecerdasan buatan, teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan berkomunikasi, teknologi telah menjadi pendorong utama dalam berbagai aspek dan selalu berdampingan di kehidupan. Namun, meskipun banyak inovasi teknologi yang berdampak besar dalam menciptakan efisiensi dan kemudahan, tantangan global seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan masalah kesehatan masih terus ada. Teknososiopreneurship muncul sebagai salah satu solusi inovatif untuk mengatasi masalah-masalah ini dengan menggabungkan teknologi, sosial, dan entrepreneurship.
tonton juga videonya yaa

 

Definisi dan Konsep Dasar Teknososiopreneurship

Konsep teknososiopreneurship tidak muncul begitu saja. Ia merupakan pengembangan dari konsep entrepreneurship (kewirausahaan), teknopreneurship, dan sosiopreneurship, yang telah ada sebelumnya. Kewirausahaan klasik berfokus pada penciptaan nilai ekonomi melalui inovasi bisnis dan pengembangan pasar, sementara teknopreneurship menambahkan elemen teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Sosiopreneurship, di sisi lain, berfokus pada penciptaan nilai sosial melalui pengembangan bisnis yang menyelesaikan masalah-masalah sosial yang mendasar.

Teknososiopreneurship lahir dari kebutuhan untuk menggabungkan ketiga elemen tersebut menjadi satu entitas yang komprehensif. Ini bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan atau meningkatkan teknologi; melainkan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial yang signifikan, seperti kemiskinan, pendidikan, ketidakadilan, dan masalah lingkungan

Teknososiopreneur merupakan perpaduan antara tiga elemen penting: teknologi, sosial, dan kewirausahaan. Dalam pandangan saya, teknososiopreneur adalah konsep yang sangat relevan dan menjadi solusi di era digital ini. Ini adalah pendekatan di mana seorang wirausaha atau enterpreuner menggunakan teknologi sebagai alat untuk memecahkan masalah sosial secara inovatif dan berkelanjutan. Dalam era di mana teknologi terus berkembang pesat, pendekatan ini mampu menawarkan solusi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas.

Dalam kerangka teknososiopreneurship, inovasi harus memperhatikan empat aspek penting: sosial, ekonomi, etika, dan lingkungan. Ini berarti bahwa produk atau layanan yang diciptakan harus dirancang dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat, bagaimana produk tersebut dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi, mematuhi norma etika yang berlaku, dan ramah lingkungan. Misalnya, aplikasi telemedis memungkinkan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau di daerah terpencil, sementara platform pendidikan online dapat menjangkau siswa di wilayah yang sulit dijangkau oleh sistem pendidikan konvensional. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara cerdas untuk memberikan dampak sosial yang positif.

Menurut pandangan saya, pada teknososiopreneurship melihat kesuksesan bisnis tidak hanya dalam angka keuntungan, tetapi juga dalam perubahan yang dihasilkan di masyarakat. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin mengedepankan bisnis berkelanjutan, di mana dampak sosial menjadi faktor penting dalam menilai kesuksesan sebuah perusahaan.

 


Why Teknososioprenuership?

Seperti yang kujelaskan di awal paragraph meskipun banyak inovasi teknologi yang berdampak besar dalam menciptakan efisiensi dan kemudahan, masih ada beberapa permasalahan global yang terjadi diantaranya

1.     Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Perubahan.

iklim menjadi ancaman serius yang mempengaruhi kehidupan manusia dan ekosistem. Cuaca ekstrem, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi udara adalah sebagian dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh kerusakan lingkungan. Teknososiopreneurship dapat memainkan peran kunci dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon dan mengatasi tantangan iklim ini.

 

2.     Ketimpangan Ekonomi.

Di seluruh dunia, jurang antara kaya dan miskin semakin melebar. Banyak orang tidak memiliki akses ke layanan keuangan dasar, pendidikan, atau peluang ekonomi. Dalam konteks ini, teknososiopreneur dapat menciptakan platform finansial inklusif yang memungkinkan masyarakat kurang mampu mendapatkan akses yang lebih.

 

3.     Tantangan Kesehatan Global

Pandemi COVID-19 menyoroti kerentanan sistem kesehatan global, terutama di negara berkembang. Teknososiopreneurship membuka jalan bagi inovasi di bidang kesehatan, seperti telemedicine atau aplikasi kesehatan digital, yang dapat membantu memperluas akses ke layanan kesehatan berkualitas, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.

 

4.     Kesenjangan Pendidikan

Akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas menghalangi banyak individu untuk mencapai potensi mereka. Teknososiopreneurship memberikan peluang untuk mengembangkan teknologi pendidikan, seperti platform e-learning, yang dapat menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan akses kepada sumber daya belajar berkualitas.

Dengan di dasari masalah tersebut Teknososiopreunership hadir sebagai tanggapan serta solusi yang inovatif yang dibantu dengan kemajuan teknologi dan kesadaran manusia untuk kesejahteraan social dan lingkungan sebagai model bisnis yang berkelanjutan.

Teknososiopreneurship adalah salah satu cara paling efektif untuk menciptakan perubahan sosial dan lingkungan. Melalui teknologi, para teknososiopreneur dapat menawarkan solusi kreatif dan inovatif untuk masalah global yang kompleks. Misalnya, mereka dapat mengembangkan teknologi hijau untuk keberlanjutan lingkungan, menciptakan platform pendidikan yang memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan, atau menghadirkan solusi kesehatan digital yang memungkinkan akses lebih luas ke layanan medis.

 

Selain itu, teknososiopreneurship dapat berperan sebagai katalisator perubahan dengan mempromosikan kesadaran sosial dan lingkungan dalam bisnis. Mereka tidak hanya menciptakan produk atau layanan yang berguna bagi masyarakat, tetapi juga memperbaiki hubungan antara bisnis dan masyarakat dengan memastikan bahwa kemajuan teknologi berjalan seiring dengan peningkatan kualitas hidup bagi semua orang.

 

Teknososiopreneur di Indonesia

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki banyak tantangan sosial dan lingkungan, namun di sisi lain juga menyimpan potensi besar untuk perkembangan teknososiopreneurship. Beberapa contoh perusahaan di Indonesia yang telah berhasil menerapkan konsep ini adalah sebagai berikut:

1. Gojek (Nadiem Makarim)



  • Bidang: Transportasi & Ekonomi Digital
  • Dampak Sosial: Gojek memulai sebagai layanan transportasi online, dan kini telah berkembang menjadi platform ekosistem digital yang menyediakan berbagai layanan, dari transportasi, pesan antar makanan, hingga pembayaran digital. Gojek memberi kesempatan kerja bagi jutaan pengemudi ojek dan usaha kecil, membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi informal di Indonesia.


2. Ruangguru (Belva Devara & Iman Usman)



  • Bidang: Pendidikan
  • Dampak Sosial: Ruangguru adalah platform teknologi pendidikan yang menyediakan akses pembelajaran secara daring. Dengan menggunakan aplikasi ini, siswa di berbagai daerah di Indonesia dapat belajar dengan kualitas pendidikan yang lebih baik, terutama di daerah yang sulit dijangkau pendidikan konvensional. Mereka berfokus pada peningkatan akses pendidikan yang merata melalui teknologi.

3. Kitabisa.com (Alfatih Timur)



  • Bidang: Crowdfunding Sosial
  • Dampak Sosial: Kitabisa adalah platform crowdfunding yang memfasilitasi penggalangan dana untuk berbagai tujuan sosial, seperti bantuan kesehatan, pembangunan fasilitas umum, hingga donasi untuk pendidikan. Teknologi yang dikembangkan memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah terlibat dalam aksi sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.

4. eFishery (Gibran Huzaifah)



  • Bidang: Teknologi Perikanan
  • Dampak Sosial: eFishery mengembangkan solusi teknologi untuk peternak ikan, terutama dalam manajemen pakan ikan. Dengan inovasi teknologi ini, eFishery membantu meningkatkan produktivitas peternak ikan dengan biaya yang lebih efisien, serta mengurangi dampak lingkungan. Aplikasi ini juga membantu petani ikan untuk terhubung dengan pasar secara lebih efektif.

5. Habibi Garden



  • Bidang: Pertanian
  • Dampak Sosial: Habibi Garden adalah startup yang menggunakan teknologi sensor IoT untuk membantu petani memonitor tanaman mereka secara real-time. Teknologi ini membantu petani mengelola air dan nutrisi tanaman secara lebih efisien, sehingga meningkatkan hasil pertanian dan mengurangi kerugian. Solusi ini sangat membantu petani kecil untuk beradaptasi dengan teknologi modern dalam pertanian.

6. Wecare.id (Mesty Ariotedjo & Rifqi Darmawan)



  • Bidang: Kesehatan
  • Dampak Sosial: Wecare.id adalah platform crowdfunding yang berfokus pada bantuan kesehatan untuk pasien yang membutuhkan dana. Mereka memanfaatkan teknologi untuk menghubungkan pasien dengan donatur yang ingin membantu biaya pengobatan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau kurang mampu secara finansial.

Para teknososiopreneur ini memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah sosial di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, perikanan, pertanian, hingga ekonomi digital. Mereka menunjukkan bagaimana teknologi dapat berperan besar dalam menciptakan perubahan sosial yang positif di Indonesia.

 

Tantangan yang Dihadapi oleh Teknososiopreneur

Tak bisa dipungkiri meskipun di era modern saat ini, Teknososioprenuer menghadapi berbagai tantangan besar karena teknososioprenuer tidak hanya harus ahli dalam menggunakan teknologi untuk mendapatkan profiabilitas namun juga harus berfokus terhadap aspek social dan lingkungan atau Masyarakat luas untuk menerima dampak positif dari produk teknososioprenuer ini juga untuk menyelesaikan permasalahan global yang saya jelaskan di atas. Teknososioprenuer juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan bisnis mereka, antara lain:

1. Akses Pendanaan

  • Sulitnya Mendapatkan Investor: Pendanaan sering kali menjadi masalah utama bagi teknososiopreneur. Banyak investor lebih tertarik pada keuntungan finansial daripada dampak sosial.
  • Kurangnya Model Pembiayaan yang Inklusif: Pendanaan yang mendukung misi sosial sekaligus inovasi teknologi masih kurang berkembang.

2. Kesinambungan Antara Tujuan Sosial dan Keuntungan Bisnis

  • Kesulitan Menyeimbangkan Misi Sosial dan Profitabilitas: Menjaga keseimbangan antara tujuan sosial dan kebutuhan untuk tetap menguntungkan sering kali menjadi tantangan besar. Bisnis dengan fokus sosial mungkin mengalami kesulitan menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menopang operasionalnya.
  • Model Bisnis Berkelanjutan: Banyak teknososiopreneur kesulitan merancang model bisnis yang berkelanjutan secara finansial, terutama jika mereka sangat bergantung pada donasi atau hibah.

3. Adopsi Teknologi

  • Akses Teknologi untuk Masyarakat: Target audiens teknososiopreneur sering kali berada di wilayah terpencil atau kurang berkembang yang memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi.
  • Ketidakpahaman Teknologi oleh Masyarakat: Selain akses fisik, banyak komunitas yang menjadi target sosial belum memiliki literasi teknologi yang cukup, sehingga proses adopsi teknologi menjadi lebih lambat.

4. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

  • Hambatan Regulasi: Banyak negara belum memiliki regulasi yang mendukung pengembangan teknososiopreneurship. Peraturan yang kaku terkait perizinan, pajak, dan kewajiban legal bisa menghambat operasional.
  • Kurangnya Dukungan Pemerintah: Di banyak negara berkembang, dukungan kebijakan dan infrastruktur bagi teknososiopreneur masih sangat minim.

5. Tantangan Skalabilitas

  • Mengembangkan Jangkauan: Teknososiopreneur sering kali menghadapi tantangan dalam memperluas skala proyek mereka, terutama ketika beroperasi di daerah yang berbeda dengan kebutuhan dan tantangan unik.
  • Sumber Daya Terbatas: Memperbesar dampak sosial sambil memastikan kualitas produk atau layanan seringkali terbentur oleh keterbatasan sumber daya manusia dan finansial.

6. Kompleksitas Dampak Sosial

  • Mengukur Dampak Sosial: Salah satu tantangan utama teknososiopreneur adalah sulitnya mengukur dampak sosial yang konkret dari usaha mereka, terutama dalam jangka pendek.
  • Keterbatasan Pengaruh Sosial: Tidak semua inovasi teknologi dapat secara langsung memberikan dampak sosial yang signifikan atau luas. Mengintegrasikan teknologi dengan solusi sosial yang efektif bisa sangat rumit.

7. Sumber Daya Manusia

  • Kurangnya Tenaga Ahli: Mendapatkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknologi tinggi namun juga memiliki jiwa sosial bisa menjadi tantangan tersendiri.
  • Turnover: Tingkat perputaran karyawan dalam startup sosial-tekno biasanya lebih tinggi karena tuntutan pekerjaan yang kompleks dan kerap kurangnya keseimbangan antara upah dan tanggung jawab.

8. Tantangan dalam Kolaborasi

  • Kolaborasi dengan Sektor Publik dan Swasta: Menjalin kemitraan dengan pemerintah atau sektor swasta untuk mengakselerasi dampak seringkali menemui banyak hambatan birokrasi, perbedaan visi, dan kepentingan yang berbeda.

9. Kesadaran Masyarakat

  • Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Inisiatif Sosial: Banyak orang atau komunitas yang belum menyadari pentingnya mendukung inisiatif sosial yang berbasis teknologi. Ini bisa mengurangi potensi dukungan masyarakat luas.

Teknososiopreneur menghadapi tantangan di berbagai aspek, dari teknis hingga sosial. Namun, jika berhasil mengatasi tantangan-tantangan ini, mereka dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang membawa perubahan besar.

 

Kesimpulan

Teknososiopreneurship adalah konsep yang menggabungkan teknologi, sosial, dan entrepreneurship untuk menciptakan solusi inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan tantangan global seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan ekonomi, dan masalah kesehatan, teknososiopreneurship menawarkan cara yang kreatif dan efektif untuk mengatasi masalah-masalah ini. Melalui inovasi teknologi, teknososiopreneur tidak hanya dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan secara finansial, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif.

Sebagai penutup, peran teknososiopreneurship di masa depan akan semakin penting, terutama di tengah krisis global yang semakin kompleks. Oleh karena itu, mendukung dan mengembangkan lebih banyak teknososiopreneur merupakan langkah penting untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan di seluruh dunia.

Jumat, 25 Mei 2018

Yang Perlu Di Siapkan Cadet Melaksanakan Prala

Persiapan Cadet Pelayaran Melaksanakan Prala

Assalamualaikum sobat, salam sejahtera untuk kita semua. . 
Jika kalian para taruna pelayaran yang akan melaksanakan PRALA/PROLA (Praktek Laut)
kali ini saya akan membahas tentang persiapan apa saja yang diperlukan untuk melaksanakan PRALA/PROLA khususnya untuk para cadet calon pelau-pelaut indonesia. 
Dalam praktek laut atau prala umumnya dilaksanakan minimal 8 bulan sampai 1 tahun sesuai standar IMO kegiatan ini wajib dilaksanakan oleh setiap taruna/cadet untuk melengkapi kegiatan belajar guna mendapatkan ijasah pelaut. Prala ini dilaksanakan langsung di atas kapal sesuai jurusan yang anda pilih teknika atau nautika. Dalam ptaktek kerja laut kalian mempraktekan segala hal yang telah dipelajari di kampus dan merasakan asam garam kehidupan di atas kapal, 
disini saya akan membagikan sedikit tips-tips dan pengalaman saya tentang persiapan yang harus dilakukan seorang  sebelum menjalani PRALA di kapal, baik kapal lokal maupun kapal asing.
ini adalah persiapan melaksanakan PRALA Praktek Laut versi GWP KID
1.) Yang pertama Berdoa dan Siap anda harus siapkan mental anda selalu siap dengan yang cocok ataupun yang tidak cocok untuk anda, karena tentu tidak akan tau akan seperti apa kapal yang akan dilaksanakan buat Prala dan berbagai macam sifat orang orang diatas kapal. intinya siap dan selalu berdoa pada Tuhan YME agar selalu diberi kelancaran dan keselamatan

2.) jangan lupan minta restu, doa, dukungan dari orangtua dan orang orang terdekat anda agar selalu diberi kemudahan,keselamatan,dan kelancaran dalam melaksanakan Prala. Jangan lupa juga minta uang sakunya ya hehe karena tanpa doa dukungan dan duit menurutsaya akan terhambat ngga mungkin dong tanpa uang apalagi bagi taruna/cadet yang masih dirumah baru mau mencari perusahaan pelayaran atau berangkat ke mess dari institusi masing masing.

3.)Minta dan bawalah surat pengantar dari kampus  masing-masing (recomended), agar pada saat melamar di perusahaan dapat menjadi pertimbangan pihak perusahaan, terlebih apalagi jika ada senior yang sudah bekerja pada persahaan tersebut, tentunya anda juniornya dari academy atau instantsi yang sama akan di prioritaskan. Berdasarkan pengalaman saya relasi sangat diperlukan anda perlu menghubungi senior ataupun relasi anda yang sudah join diperusahaan tersebut karena tanpa relasi anda hanya akan dianak tirikian oleh perusahaan tersebut karena meskipun hanya Praktek Laut tetapi hampir ribuan orang mencari perusahaan atau kapal untuk praktek laut sehingga membuat persaingan dan disinilah broker atau calo beraksi. Maka dari itu perbanyak relasi

4.)Persiapakan berkas-berkas yang harus dibawa taruna/cadet sebelum berangkat untuk melamar ke perusahaan, seperti SKL,SIB, CV,Surat Kesehatan Sertifikat-sertifikat, Bukpel(seaman book), Passport, Buku kuning(yellow fever), etc. jangan lupa untuk difotocopy dan sebagian fc itu simpan dirumah karena pengalaman dari rekan saya pernah kehilangan sertifikat namun tidak memiliki fc atau bukti yang disimpan dirumah dan itu akan sangat merepotkan, saya harap ini tidak terjadi pada anda. jangan lupa juga untuk membawa alat tulis lengkap dengan penggaris ini deperlukan juga ketika sudah naik kapal untuk mencatat kegiatan harian guna mengisi buku CRB.

5.) Bawalah perlengkapan pribadi seperti pakaian seperlunya saja yang penting adalah baju PDH,Wearpack, alat tulis dan obat obatan bila perlu, tak kalah penting untuk membawa senter karena ini sangat diperlukan dikapal ketika kondisi black out.

6.)Jika anda masih berada di rumah tempat tinggal, belum berangkat keluar daerah untuk mencari perusahaan, seperti berangkat ke mess masing-masing institusi yang kebanyakan berada di kota-kota besar, antara lain jakarta, surabaya, batam, dll. Ada baiknya anda mengirim sebanyak-banyaknya CV (Curuculum Vitae) ke berbagai perusahaan  perusahaan baik secara Online ataupun anda menghubungi relasi atau senior anda kemungkinan dari situ anda akan cepat mendapatkan kapal untuk prala tanpa repot repot kesana kemari mencari perusahaan. Kalaupun datang langsung ke perusahaan anda harus pastikan alamat dan kebenaran perusahaan pelayaran tersebut. awass perusahaan black list!!.

7.)Tidak saya sarankan menggunakan "Calo" atau yang lebih dikenal dengan nama "Broker" di kalangan anak pelayaran, karena kebanyakan dari mereka hanya mencari kesempatan dalam kesempitan kita yang sedang dirundung galau mencari perusahaan dan broker hanya ingin memeras uang kalian dengan mengatasnamakan nama-nama perusahaan yang terkenal, jika memang ada oknum yang anda dapati sedemikian ini telusurilah kebenaran dan seluk beluknya, jangan langsung percaya, jangan malu bertanya pada senior yang berpengalaman so keep safe and keep try brother!.

8.)Ketika melamar ke perusahaan secara langsung persiapkan CV dan berkas berkas kedalam map terlebih dahulu karena dengan ini akan tampak lebih rapi kemudian masuklah dengan sopan menemui crewing perusahaan dan mengatakan maksud tujuan anda, penting juga untuk anda ketehaui dan lakukan, carilah perusahaan yang mempunyai kapal sesuai standarisasi kapal yang harus taruna/cadet naiki saat PRALA, sepengetahuan saya standar untuk cadet nautika :750 GT dan untuk
cadet mesin :750  HP, kerjakan lah paket anda di atas kapal sesuai yang telah di arahkan oleh dosen masing-masing. Ketika pertama di atas kapla perkenalkanlah diri anda dahulu kepada seluruh crew kapal Jangan malu bertanya pada perwira kapal tentang apa yang perlu dikerjakan di atas kapal catat apa yang menurut anda penting dan perlu di ingat,selalu bertindak sopan.

9.)Berdasarkan pengalam saya ada juga yang direkomendasikan dari perusahaan untuk cadet merangkap sebagai oiler, jurumudi dan lain sebagainya jika memang itu tidak mengganggu untuk anda tidak masalah namun harus minta persetujuan bahwa sijil dalam bukpel tetaplah cadet agar tidak menjadi permasalahan dihari berikutnya jangan lupa juga untuk tanyakan uang saku jika memang anda perangkap selain hanya menjadi cadet Prala/Prola.

10.)Tips persiapan terakhir dari saya adalah Sabar dalam menghadapi apapun tetaplah semangat demi cita cita anda  tuk jadi pelaut handal yang baik. Selamat melaksanakan Praktek Laut
mungkin hanya itu tips persiapan-persiapan untuk melaksanakan Prala "Praktek Laut" dari saya semoga bermanfaat dan sukses selau untuk calon pelaut dan pelaut pelaut indonesia. Semoga diberi kelancaran dalam praktek laut pelayaran anda
Apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya silahkan komentar dari anda apabila ada yang perlu ditambahakan atau ada masukan untuk saya pribadi GWP KID karena itu yang saya harapkan dan silahkan bagikan ke teman teman pelaut lainnya jika memang tulisan saya ini bermanfaat 
Jales Veva Jaya Mahe!

Sabtu, 28 Oktober 2017

Susah Senang

SUSAH-SENANG


Susah dan senang adalah kodrat kehidupan yang keduanya akan datang silih berganti dalam kehidupan manusia. Di atas bumi dan di kolong langit ini tidak ada barang yang pantas dicari, dihindari atau ditolak secara mati-matian. Meskipun demikian manusia itu tentu berusaha mati-matian untuk mencari, menghindari atau menolak sesuatu walaupun itu tidak sepantasnya dicari, ditolak atau dihindarinya.

BACA JUGA:TIPS MENJALANI HIDUP LEBIH BAIK

Pada waktu orang menginginkan sesuatu, pasti ia mengira atau berpendapat bahwa "jika keinginanku tercapai, tentulah aku bahagia dan senang selamanya; dan jika tidak tercapai tentulah aku celaka dan susah selamanya". Pendapat di atas tentu keliru dan salah.
Bukankah sudah beribu-ribu keinginannya yang tercapai, namun ia tetap saja tidak bahagia, melainkan senang sebentar, kemudian susah lagi? Juga sudah beribu-ribu keinginannya yang tidak tercapai namun ia tetap tidak celaka, melainkan bersusah hati sebentar kemudian senang kembali. Jadi pendapat tercapainya keinginan menyebabkan rasa bahagia atau tidak rercapainya keinginan menyebabkan rasa celaka jelaslah keliru. Tetapi setiap keinginan pasti disertai pendapat demikian.

Pokok persoalan yang menjadikan senang dan susah, biasanya adalah keinginan. Akan tetapi bukan tercapainya keinginan yang membuat kita senang selamanya, juga bukan gagalnya keinginan yang membuat kita susah selamanya, melainkan sudah dari hukum asalnya bahwa susah dan senang mesti ada dan datang silih berganti.
Kuncinya, manusia harus menerima hukum ini dulu. Hukum bahwa susah dan senang mesti dijalani bergantian. Penerimaan hukum ini akan mengantarkan manusia pada kelepasan, yaitu kondisi permakluman (merasa biasa saja) pada setiap peristiwa atau kejadian yang dialami, dan akhirnya menumbuhkan kedewasaan dalam menghadapinya karena susah dan senang pasti akan berlalu tidak terperangkap galau atau gelisah yang berlebihan. Saat mengalami kesusahan, tidak terlalu sedih atau menderita, saat mengalami kesenangan tidak gembira berlebihan. Wajar wajar saja semua dijadikan santai. Karena pasti ada masa pergantian.

Keinginan tercapai menimbulkan rasa senang, enak, lega, puas, tenang, gembira. Padahal keinginan ini bila tercapai pasti mulur, memanjang, dalam arti meningkat. Ini berarti hal yang diinginkan itu terus meningkat dan bertambah tak terbatas entah jumlahnya, mutunya sehingga tidak mudah tercapai dan menimbulkan susah jadi senang itu tidak terjadi terus menerus. Yang penting adalah bagaimana agar tidak diperbudak oleh keinginan kesadaran bahwa keinginan adalah sesuatu yang mulur, hendaknya disikapi dengan mencukupkan diri pada apa yang benar-benar menjadi kebutuhan.
Demikian juga rasa susah pun tidak tetap. Karena susah itu disebabkan tidak tercapainya keinginan yang berwujud rasa tidak enak, menyesal, kecewa, tersinggung, marah, malu, sakit, terganggu dan sebagainya. Padahal keinginan itu bila tidak tercapai pasti menyusut, dalam arti bahwa apa yang diinginkan itu berkurang baik dalam jumlah maupun mutunya, sehinggga dapat tercapai maka timbulah rasa senang. Misalnya orang lapar ingin makan, tentu dipilihnya lauk pauk yang serba lezat. Tetapi bila keinginannya tidak terpenuhi, ia pasti menyusut sehingga makan nasi dan garam saja sudah senang, bila tak ada makanan yang diperolehnya pasti keinginannya menyusut lagi sehingga dengan diteguk air saja, cukup sejuk lidahnya.
Jadi jelaslah bahwa senang dan susah itu tidak tetap. Sebab senang itu disebabkan karena keinginannya tercapai, dan keinginan seseorang pasti selalu bertamabah atau mulur sehingga yang diinginkan tidak mungkin tercapai maka timbulah rasa susah. Hal ini lah yang menyebabkan mengapa rasa hidup manusia itu sejak kecil hingga tua pasti bersifat sebnentar susah sebentar senang.
Maka dari itu ingatlah selalu kata-kata ini dalam hidup "yang ini pun akan berlalu" sehingga apapun yang terjadi entah senang ataupun susah ingatlah kembali kata-kata tersebut dengan begitu akhirnya tidak terlalu ngoyo dalam berusaha menggapai keinginan. Juga tidak akan sampai berputus asa saat keinginannya tidak tercapai. Dengan jiwa sersan (serius tapi santai), biasanya kehidupan akan dipenuhi kedamaian, dan justru cita-citanya akan tercapai dengan mudah. Bagaimana kalau tidak tercapai? Yah, biasa saja, suatu saat pasti tercapai. Toh, tercapai dan tidak tercapai, cuma soal gantian bukan? 
Ingat "yang ini pun akan berlalu".

Terimakasih telah membaca blog GWP KID semoga bermanfaat silahkan share dan coment. Apabila ada kesalahan dalam penulisan kata maupun kalimat yang tidak baik saya mohon maaf dan terimakasih. 

Teknososiopreneurship Inovasi Teknologi untuk Menciptakan Dampak Sosial yang Berkelanjutan

  Teknososiopreneurship Inovasi Teknologi untuk Menciptakan Dampak Sosial yang Berkelanjutan ...